Mengenal Apa Itu Metaverse?
Mengenal apa itu metaverse? - Belakangan ini saya tertarik dengan terminologi yang satu ini, meskipun istilah metaverse katanya sudah ada sejak tahun 90an, namun terus terang ini adalah istilah yang baru bagi saya, istilah meta yang saya ketahui adalah meta dalam istilah SEO karena kebetulan SEO adalah bidang saya. Tapi kali ini yang akan saya bahas bukanlah tentang meta SEO, Saya mencoba mencari tau tentang apa sih itu metaverse, dan apa dampak dari metaverse bagi kehidupan umat manusia mendatang.
Bermula dari berita terkait pendiri Facebook Mack Zuckerberg yang mengumumkan perubahan nama dan logo Facebook menjadi Meta, Dijelaskan oleh Mark dalam konferensi tahunan Facebook Connect 2021 bahwa perusahaan tersebut ingin bisa melampaui dunia virtual seperti yang ada saat ini, Facebook memaparkan gagasannya tersebut kedalam sebuah konsep kehidupan futuristik yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia virtual.
Metaverse asal kata dari bahasa yunani yaitu Meta atau dalam bahasa inggrisnya beyond yang berarti melampaui dan kata Universe yang berarti dunia semesta, jadi bisa saya simpulkan metaverse mengandung makna dunia baru yang melampaui kondisi atau keadaan dunia saat sekarang. Metaverse ini dimotori atau digerakan oleh revolusi teknologi internet dan teknologi digital yang telah merubah peradaban umat manusia.
Konsep atau gagasan Metaverse merupakan satu langkah kemajuan dari revolusi teknologi digital modern yang sedang berlangsung saat ini, meskipun saat ini dengan kemajuan teknologi internet sudah cukup membantu dan memberikan kemudahan bagi umat manusia sebagai entitas penting dalam peradaban modern, namun ternyata gagasan futuristik dari kapitalis teknologi sudah siap dilemparkan ke komunitas dunia.
Siapkah kita menerima dunia baru ini?
Peradaban manusia akan terus tumbuh dan berkembang, seiring dengan munculnya permasalahan atau problem-problem yang dihadapi dan menjadi kendala umat manusia, dan disisi lain muncul pula solusi untuk memecehkan problem-problem yang dihadapi oleh mereka. Demikian pula dengan peradaban Metaverse pastinya akan menciptakan dampak selayaknya dua sisi mata uang.
Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, metaverse akan menjadi cara hidup baru bagi umat manusia dimasa yang akan datang. Eksistensi dan gaya hidup cyber tidak bisa ditampik lagi, konektivitas dalam dunia maya menjadi mutlak untuk bisa menang dan eksis sehingga dapat menciptakan kesejahteraan dan nilai ekonomi, keadaan yang demikian tentunya hanya bisa diraih atau dikendalikan oleh mereka-mereka yang melek tentang teknologi.
Jika saat ini kita yang berada pada era industri 4.0 saja masih abai dengan tuntutan yang diharapkan oleh era 4.0, lantas bagaimana kita mau menapaki peradaban metavevrse?. Jadi pada intinya untuk bisa bermigrasi ke dunia baru ini jelas mutlak perlunya pemahaman konsep dan pengetahuan tentang teknologi dunia digital sebagai infrastruktur pada peradaban metaverse.
Euforia dari industri 4.0 sepertinya hanya sejenak menjadi pembicaraan komunitas dunia, bagi mereka yang sudah berlelah-lelahan dalam menimba ilmu pengetahuan sebagai bekal menghadapi industi 4.0 terpaksa harus iklas dan sadar bahwa tuntutan kehidupan abad modern adalah dengan konsumsi berlebih ilmu pengetahuan dan teknologi, tentunya dengan standar moralitas dan norma yang berlaku pada komunitas mereka, meskipun standar ini nantinya juga tidak akan menjadi baku saat kita mengarungi metaverse.
Transformasi Platform Sosial Media
Metaverse akan terhubung ke berbagai komunitas dunia dengan memanfaatkan platform sosial media. Kedepan, gagasan futuristik ini akan menyempurnakan sensasi bersosial media menjadi realitas selayaknya kita berada didunia nyata, sebagai contoh jika saat ini kita bermain sosial media hanya melalui layar 2D maka di metaverse akan memungkinkan kita menghadirkan sosok pengguna sosial media lainnya dalam bentuk yang nyata didepan kita dengan menggunakan teknologi VR/AR.
Flashback ke belakang ketika Facebook diluncurkan pada tahun 2004, sosial media ini mengakibatkan perubahan cara orang berkomunikasi dan bersosialisasi, seiriang perkembangan Facebook yang semakin bertumbuh pesat mereka mengakuisisi aplikasi lain pendukung Facebook seperti Messenger, Instagram, dan WhatsApp dan ini semakin memperluas jangkauannya sehingga mencapai miliaran pengguna di seluruh dunia.
Dari apa yang dibangun oleh Facebook dengan menyediakan platform sosial media, hal ini memberikan kemudahan orang untuk mengekspresikan diri mereka di dunia maya, membangun eksistensinya sehingga bisa dikenal secara luas, menciptakan jejaring sosial yang pada akhirnya merekapun terkoneksi dengan dunia baru dengan sistem dan aturan yang disepakati bersama itulah dunia maya yang biasa kita arungi melalui platform sosial media.
Masyarakat digital yang kita kenal sebagai netizen tidak bisa terlepas dari keberadaan platform sosial media, bahkan hal tersebut sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan nyata masyarakat modern, pergeseran prilaku, sikap dan emosi netizen dapat kita ketahui dan rasakan saat mereka berkomen atau mengirimkan pesan disertai emotic yang mereka sertakan, dan kita akan sepakat bahwa netizen tersebut sedang mengalami kondisi atau emosi apa yang sedang dia alami.
Dan sekarang, Metaverse bergerak melampaui layar 2D menuju pengalaman imersif seperti augmented reality dan virtual reality untuk membantu membangun evolusi berikutnya dalam teknologi sosial media. Metaverse akan menjadikan suatu rasa seolah hadir seperti kita berada di sana, di ruang yang kita ciptakan dengan orang lain atau di tempat lain dan kita akan merasakan benar-benar hadir dan berinteraksi sosial dengan orang lain.
Metaverse Peluang Atau Ancaman?
Pada akhirnya keputusan berada ditangan kita, perspektif kitalah yang akan menentukan apakah metaverse harus kita terima sebagai cara untuk melanjutkan peradaban dan itu artinya kita sepakat metavese merupakan peluang masa depan. Atau justru sebaliknya kita menghindar dan menolak konsep atau gagasan metaverse karena menganggap itu merupakan ancaman yang akan meruntuhkan nilai-nilai sosial dan mengkesampingkan moralitas.
Pro dan kontra dalam suatu gagasan bukan suatu hal yang perlu diributkan, biarkan kondisi dan keadaan ini berjalan senatural mungkin, bagi yang setuju, memperkuat argument dan teori saja masih belum cukup untuk meyakinkan mereka yang menolak gagasan metaverse, perlu tindakan nyata dan strategi proven untuk mereka yang mengkampanyekan atau mendukung metaverse.
Metaverse sebagai Peluang
Perubahan awal dari munculnya metaverse mungkin saja akan mendistrupsi sebagian sistem yang sudah berjalan saat ini, akan tetapi komunitas dunia saat ini akan lebih cepat merespon dan mengantisipasinya, karena masyarakat sudah membekali diri mereka dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, pelaku bisnis besarpun yang sudah ada (incumbent) telah bercermin dari revolusi industry 4.0 bagaimana revolusi teknologi tersebut menyebabkan distrupsi yang merontokan perusahaan-perusahan besar hanya karena mereka tidak mau menerima perubahan.
Peluang akan selalu ada di tengah pusaran perubahan karena sejatinya perubahan itu sendiri membutuhkan penyempurnaan-penyempurnaan yang mendukung agar sistem yang baru ini bisa berjalan menjadi budaya yang bisa diterima oleh masyarakat. Pun demikian dengan metaverse tentunya dari proses evolusi yang dijalankan akan membutuhkan banyak kolaborasi dari berbagai entitas yang terlibat dalam pelaksanaan atau berjalannya dunia metaverse.
Akan muncul usaha-usaha atau bisnis baru yang relate dengan apa yang dibutuhkan di dunia metaverse, profesi-profesi baru dan pekerjaan baru yang dibutuhkan oleh komunitas untuk mendukung eksistensinya pada dunia metaverse. Sebagaimana awal kemunculan era digital (dunia online) yang sepintas menghancurkan bisnis konvensional, namun seiring berjalannya waktu akhirnya muncul berbagai jenis model bisnis dan profesi baru yang relate dengan kondisi dunia saat ini.
Metaverse Sebagai Ancaman.
Tidak bisa dipungkiri bahwa selama dekade terakhir, penyalahgunaan sosial media telah membuat kita semua rentan terhadap distorsi dan misinformasi dari berita palsu (hoax) inilah sisi lain dari dunia digital. Keadaan yang berbahaya ini tetap akan menjadi ancaman pada dunia metaverse, akan muncul pula model dan jenis kejahatan baru, meningkatnya permasalahan privasi data dan cyberbullying merupakan contoh sederhana dari dunia metaverse.
Ancaman lainnya yang jelas-jelas nyata adalah metaverse mengikis dan mereduksi nilai-nilai sosial kemanusiaan, bagaimanapun juga harus disadari bahwa pelaku utama yang menggerakan metaverse adalah manusia itu sendiri. Dapat dibayangkan ketika metaverse menjadi dunia baru yang lebih nyaman dan mengasyikan bagi mereka, akrab di dunia maya namun ketika bertemu di dunia nyata akan muncul rasa cannggung, malu dan tidak enak hati, sementara realitas kehiduapn kita yang sebenarnya berada didunia nyata.
Dr David Reid, seorang Profesor AI dan Komputasi Spasial di Liverpool Hope University, merupakan salah satu dari mereka yang prihatin dengan konsep Metaverse, dikatakan olehnya untuk mengembangkan metaverse dibutuhkan banyak sistem prototipe MR (mixed-reality) yang memiliki teknologi pelacakan wajah, mata, tubuh, dan tangan. Sebagian besar memiliki kamera canggih. Beberapa bahkan menggabungkan teknologi Electroencephalogram (EEG) untuk mengambil pola gelombang otak. Dengan kata lain, semua yang kita katakan, manipulasi, melihat, atau bahkan berpikir bisa dimonitor di MR, itu artinya kendali penuh ada pada penguasa metaverse.
Lebih mengkhawatirkan lagi, teknologi yang mendukung metaverse ini akan mengaburkan batas antara virtual dan realitas. Siapa pun yang menjadi penguasa akan memiliki akses ke jumlah data yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itu artinya memiliki kekuatan tak terhitung jumlahnya, dan ini jelas menjadi ancaman serius bagi komunitas global dan pengguna internet pada khususnya jika metaverse dikendalikan oleh kelompok yang berambisi menguasai dunia dengan tidak bertanggung jawab.
Kesimpulan:
Metaverse merupakan konsep atau gagasan tentang dunia baru peradaban modern sebagai akibat revolusi internet dan teknologi digital yang akan menggabungkan dunia virtual dan dunia realitas. Metaverse bisa menjadi peluang untuk altenatif kehidupan yang lebih memudahkan interaksi sosial, bisnis dan teknologi, namun disisi lain Metaverse dapat menjadi ancaman manusia terkait privasi data dan Cyber Bullying. Kembali saya katakana pada pada akhirnya metaverse adalah pilihan untuk kita semua, kendali ada pada diri kita.
Tidak ada komentar untuk "Mengenal Apa Itu Metaverse?"
Posting Komentar