Cara Membuat Konten di LinkedIn
Cara Membuat Konten di LinkedIn - Bagaimana caranya agar postingan LinkedIn kamu banyak mendapat tanggapan dari orang?. Pada postingan kali ini saya akan memberitahukan kepada kamu bagaimana cara membuat ide dan membuat konten LinkedIn yang bisa menciptakan keterlibatan banyak audiens?.
Pada postingan artikel ini, Kamu akan menemukan strategi pemasaran yang bisa menciptakan keterlibatan (marketing engagement) dari penggunaan sosial media LinkedIn yang bisa meningkatkan konten LinkedIn kamu dan membantu kamu dalam berinteraksi dengan lebih banyak prospek.
Tips Sukses Pembuatan Konten LinkedIn
Bagaimana cara posting LinkedIn kamu agar banyak orang mau menanggapi konten yang kamu buat?. Ingin tahu bagaimana caranya membuat ide dan membuat konten LinkedIn yang menimbulkan minat pembaca konten kamu untuk berkomentar dan berbagi dengan pengguna lainnya yang pada akhirnya membuat orang orang terlibat?
Mengapa LinkedIn Bisa Meningkatkan Pemasaran
Apa itu LinkedIn dan mengapa kita perlu mempunyai akun LinkedIn?. LinkedIn dikenal sebagai platform media sosial yang terbentuk dari "komunitas profesional." Ini merupakan media sosial yang mayoritas penggunanya adalah para pekerja dan professionaal dari berbagai latar belakang lingkup pekerjaan. Mungkin bagi beberapa orang akan berpikir platform ini terkesan akan membosankan.
Orang-orang yang berpikir demikian menurut saya justru akan mengalami ketertinggalan dalam bermedia sosial. LinkedIn memiliki tingkat retensi dan keterlibatan pengguna yang sangat tinggi, karena platform ini merupakan jejaring sosial profesional. Dimana setiap orang di LinkedIn memiliki tujuan yang pasti untuk berada di sana. Dan berdasarkan prilakunya, pengguna LinkedIn tidak hanya masuk untuk hanya sekedar iseng saja tapi mereka sangat memperhatikan dengan seksama profil dan konten dari pengguna LinkedIn lainnya.
Selain memiliki tingkat keterlibatannya yang tinggi, LinkedIn juga memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan kepada pemasar karena algoritmenya. Ini berbeda dengan situs jejaring sosial lain seperti halnya TikTok dan YouTube yang hanya fokus dalam mempromosikan konten saja, LinkedIn justru ingin mempromosikan koneksi atau networking antar pengguna LinkedIn.
Lalu, apa artinya itu semua bagi strategi penjualan sosial kamu?. Saat kamu membuat posting atau komentar di LinkedIn yang bagus, LinkedIn mencoba memperkuat koneksi kamu dengan siapa pun yang melihat konten tersebut. Sehingga algoritma akan memunculkan lebih banyak pos dan komentar kamu di fee atau umpan berita untuk terus mempertahankan koneksi yan kamu bangun.
Tentunya hal tersebut akan sangat memudahkan kamu untuk mendapatkan perhatian dari audiens target kamu, bahkan jika koneksi mereka jauh atau bahkan sulit dijangkau dengan saluran lain, melalui konten yang kamu buat, algoritma akan membantu kamu dalam membangun kepercayaan dan koneksi dari waktu ke waktu.
Akan tetapi, kamu harus tetap membuat konten yang tepat sejak diawal.
#1: Cara Membuat Postingan LinkedIn yang Menarik
Dibandingkan dengan jejaring sosial lainnya, platform sosial media LinkedIn ini sangat berfokus pada teks. Tentunya ini menjadi kabar baik bagi pemasar yang terbiasa membuat copywriting karena sudah merasa nyaman dengan kata-kata tertulis.
Walaupun LinkedIn fokus di dalam text untuk postingan, namun LinkedIn tetap memberikan ruang untuk video, gambar, dan juga audio. Saat kamu harus fokus pada text di LinkedIn, Ada hal terpenting yang harus kamu catat dan ingat baik-baik, hal terpenting itu adalah Cerita, yah.. cerita akan menjadi poin penting dalam konten LinkedIn kamu. Setiap posting LinkedIn yang kamu buat harus menceritakan sebuah kisah.
Buat Jadwal Postingan LinkedIn Secara Teratur
Pada bagian ini kamu harus bisa mengatur bagaimana kamu bisa menceritakan kisah merek yang baik secara konsisten. Buatlah agar orang-orang tetap terlibat dari waktu ke waktu sesuai jadwal posting yang teratur. Idealnya, kamu memposting setidaknya dua kali dalam sehari dan konten yang kamu buat bisa bervariasi sesuai waktu jadwal yang kamu buat. Sebagai contoh:
- Jam 10 pagi s/d Jam 12 siang, Ini adalah waktu atau saat-saat ketika orang-orang semakin tenggelam dalam pekerjaan. Di waktu ini kamu bisa bagikan postingan LinkedIn kontekstual yang mendetail, tunjukkan keahlian kamu, dan mulai diskusi. Postingan ini akan menjadi inti dari cerita dan strategi Kamu.
- Jam 3 sore s/d 6 sore pada jam-jam ini para Pekerja biasanya sudah mereda tetapi mereka masih tetap di meja mereka. Ini adalah saat yang tepat untuk konten yang lebih eksperimental: kamu bisa membagikan ulang konten dari sosial media lain, jajak pendapat, carousel foto, dek slide, atau video. Postingan ini akan menjadi cara yang menyenangkan untuk menguji ide-ide baru dan menjalin pertemanan dengan audiens Kamu.
Jika kamu memiliki audiens internasional, dengan menyebarkan postingan seperti ini maka akan bisa membantu untuk mengimbangi perbedaan zona waktu untuk masing-masing negara dimana audiens kamu berasal.
Siapkan Catatan Ide Konten LinkedIn
Terkadang, ide konten yang terbaik bisa saja datang dari satu kata, gambar, ataupun coretan. Nah.., Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana insight atau wawasan bisnis kamu yang biasanya paling signifikan justru akan muncul ketika kamu sedang fokus pada hal-hal yang lain, ide itu akan muncul saat pikiran kamu menjadi rileks dan memproses berbagai hal dengan tenang?.
Saat ide kamu muncul dalam kondisi kamu rileks, tentunya kamu tidak ingin kehilangan satu pun ide posting LinkedIn. Untuk itu kamu harus membiasakan diri kamu untuk membuat catatan di ponsel atau di notepad sehingga dari situ kamu bisa mengembangkan ide konten kamu di kemudian hari.
Gunakan Suara Alami Kamu
Banyak orang sering berpikir bahwa karena LinkedIn adalah jaringan profesional, maka mereka perlu berbicara atau menulis secara profesional. Dan dengan "secara profesional," mereka akan merasa kaku, canggung, dan akan sulit kontenta dibaca. Akan tetapi justru sebaliknya, Kamu harus membuat konten secara natural sesuai dengan suara hati Kamu. Jangan hanya karena ingin tampil secara professional kamu membagikan siaran pers formal atau posting pekerjaan. Ceritakanlah kisah, berikan wawasan, dan bagikan pengalaman, benar-benar sesuai dengan apa yang kamu alami.
Sebelum memposting konten biasanya yang sering dilakukan oleh pembuat konten mereka membuat draf posting terlebih dahulu untuk memastikan bahwa poin-poin utama dari konten yang dibuat telah dimasukkan semua, dan untuk memastikan juga apakah gaya penulisan konten sudah tepat?. Saran saya sebaiknya kamu jangan terjebak dalam over-editing. Tai cobalah untuk melakukan sebaliknya, untuk menggunakan gaya percakapan yang santai.
Ingatlah bahwa setiap orang yang melihat konten kamu itu sebenarnya akan melihatnya sebagai personal. Sadari bahwa kamu bukanlah tampil di aula konferensi yang ramai; Kamu hanya mengirim pesan kepada satu orang. Dan karena kamu menjualnya di LinkedIn, Kamu cukup membuat orang itu merasa penting.
Tidak ada salahnya kamu berbicara tentang diri kamu di posting kamu sendiri. Tetapi biasanya hasil yang terbaik adalah bagaiman membuat pembukaan posting kamu tentang pembaca. Tulis dalam bentuk orang kedua, dengan banyak frasa “kamu”, bukan dengan orang ketiga formal. Kemudian simpan pengamatan pribadi kamu untuk nanti di posting.
Biarkan Umpan Balik Audiens Menginformasikan Konten LinkedIn Nantinya
Platform LinkedIn juga menawarkan analitik seperti halnya paltform jejaring sosial lainnya: tayangan, reaksi, komentar, dan sebagainya. Tapi kamu bisa mempelajari sedikit lebih dalam lagi. Pikirkanlah tentang konten sebenarnya dari tanggapan audiens kamu terhadap posting kamu. Apakah mereka tertarik? Apakah mereka terinspirasi untuk mengambil tindakan? Apakah mereka didorong untuk memulai melakukan percakapan?
Jika kamu memperhatikannya, maka kamu akan segera mengetahui topik dan gaya penulisan mana yang mendapat respons terbaik dari pembaca postingan kamu.
#2: Cara Mendapatkan Banyak Komentar di LinkedIn
Komentar merupakan bagian yang menjadikan mengapa LinkedIn unik di antara platform jejaring sosial lainnya. Komentar sangat penting di LinkedIn. Komentar ini sangat mempengaruhi jangkauan, profil, dan networking kamu. Mari kita lihat bagaimana kamu bisa memanfaatkan bagian Komentar.
Peretasan Algoritma LinkedIn: Gunakan Komentar Untuk Berbagi
Setiap posting di LinkedIn memiliki tombol bagikan atau share. Tapi inilah rahasianya: algoritme LinkedIn tidak menyukai postingan yang dibagikan ulang. Jadi jika kamu ingin meningkatkan jangkauan dan membangun koneksi, kamu harus abaikan tombol bagikan itu. Sebagai gantinya, kamu komentari postingan. Karena saat kamu mengomentari sebuah postingan, dan postingan tersebut dibagikan ulang secara otomatis di umpan berita kamu.
Dengan cara yang sama, kamu harus mendorong orang agar mengomentari kiriman kamu, bukan membagikannya. Mengomentari adalah cara yang jauh lebih efektif untuk menampilkan postingan kepada audiens yang lebih besar.
Setelah ada seseorang yang berkomentar, LinkedIn akan terus memperkuat pembagian postingan dari kamu. Setiap kali seseorang berkomentar baru pada sebuah postingan, maka semua pemberi komentar lainnya mendapatkan notifikasi. Itu merupakan remainder yang akan terus-menerus menjadi notifikasi dari konten kamu, dan akan dorongan secara terus-menerus agar tetap menjaga percakapan terus berjalan.
Terlebih lagi, algoritme LinkedIn menggunakan komentar sebagai indikator seberapa terhubung kamu dengan pengguna lain. Itu berarti jika seseorang mengomentari konten kamu, maka mereka mungkin juga akan melihat lebih banyak posting kamu di umpan atau feed LinkedIn mereka. Jika kamu berinteraksi dengan komentar tersebut, melihat profil pemberi komentar, atau mengirim pesan secara langsung, maka indikatornya akan semakin kuat.
Inilah yang dimaksud ketika saya berbicara tentang LinkedIn menggunakan konten untuk membangun koneksi. Algoritma akan membantu kamu jika kamu terus memposting, mengomentari, dan menindaklanjuti komentar tersebut.
Gunakan Komentar untuk Memperluas Posting LinkedIn Kamu
Komentar tidak hanya berfungsi untuk menjaga prospek yang dibuat oleh postingan Kamu. Komentar juga bisa meningkatkan konten posting kamu dengan menambahkan detail, menambahkan sumber, mengajukan pertanyaan lebih lanjut, atau memperluas topik diskusi.
Komentar LinkedIn memiliki batas karakter yang sangat luas dan kamu bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Misalnya, kamu bisa membuat postingan tentang topik umum lalu menjelaskan pengalaman kamu sendiri di komentar. Atau bisa juga kamu memantau diskusi di postingan asli kamu kemudian mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memperdalam percakapan.
Jangan Pernah Meremehkan Komentar Dari Pembaca
Harus kita sadari, bahwa keterlibatan dengan komentar itu merupakan kunci dari strategi penjualan sosial kamu di LinkedIn. Untuk itu kamu tidak boleh mengabaikan komentar yang menanggapi postingan kamu tanpa reaksi apapun. Jika kamu mengabaikan komentar, maka kamu juga akan kehilangan koneksi atau jaringan potensial, klien, mentor, atau kolega.
Komentar yang kamu berikan setidaknya mengandung lima kata, agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik daripada reaksi komentar yang hanya satu kata, karena komentar satu kata, itu akan menimbulkan anggapan bahwah kamu adalah orang yang cuek dan tidak menghargai. Mintalah bantuan orang untuk menguraikan tanggapan mereka atau menjelaskan pendapat mereka. Ciptakan suasana kedai kopi yang ramah di postingan kamu, jadikan postingan kamu sebagai tempat siapa pun bisa terlibat dalam sebuah percakapan.
Kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dengan berkomentar pada postingan yang dibuat oleh orang lain. Jika kamu melihat postingan yang bagus namun pada bagian komentar sangat sepi, maka masuklah kamu ke postingan tersebut dan berikanlah komentar atau menanggapi orang tersebut dipostingan. Dengan begitu kamu akan mendapat manfaat yang sama seperti halnya kamu berinteraksi dengan komentar di posting kamu sendiri.
Gunakan Komentar untuk Ajakan Bertindak (CTA)
Komentar merupakan cara yang bagus untuk membangun koneksi atau jaringan dan memelihara prospek. Tetapi kamu jangan sampai melupakan tujuan akhir dari postingan kamu,, yaitu mengajak orang lain untuk melakukan tindakan seperti yang kamu inginkan.
Jadi dalam komentar kamu bisa menggunakan bagian tersebut untuk ajakan bertindak. Jika postingan kamu berhasil dan komentar ramai, tambahkanlah komentar terakhir yang mengingatkan orang tentang apa yang, misalkan kamu jual. Kamu bisa menyertakan tautan kalender, tautan ke website kamu, atau undangan sederhana untuk mengobrol dengan kamu secara langsung. Kamu telah menunjukkan nilai kamu melalui konten jadi sekarang kamu sudah bisa melakukan penjualan.
Gunakan Komentar LinkedIn sebagai Sumber Ide Posting LinkedIn
Terakhir, Kamu bisa menggunakan komentar untuk dimasukkan ke dalam strategi perencanaan konten yang nantinya akan kamu posting di LinkedIn. Komentar dari koneksi kamu merupakan sumber yang berharga dari pertanyaan umum yang tertuang dalam postingan. Kamu bisa menggunakan komentar sebagai inspirasi untuk posting yang lebih panjang atau bahkan ambil screenshot komentar untuk dibagikan dan didiskusikan lebih lanjut.
#3: Cara Memanfaatkan Mode Pembuat LinkedIn
Pada tahun 2021, LinkedIn telah meluncurkan Mode Kreator baru. yang dirancang untuk menawarkan lebih banyak fitur profil dan alat analitik untuk orang-orang yang memposting secara teratur di platform, dan untuk mereka yang ingin membangun audiens, dengan kata lain, meningkatkan pemasaran dan bisnis kamu.
Untuk menggunakan Mode Kreator Baru itu sangat mudah. Kamu cukup buka profil kamu, kemudian scroll ke bagian Sumber Daya, dan ketuk untuk mengaktifkan Mode Pembuat. Nantinya LinkedIn akan memandu kamu melalui beberapa langkah berikutnya.
Penggunaan Mode ini sangat bagus karena:
- Lebih banyak ruang bio. Pada saat kamu mengatur Mode Pembuat, Kamu bisa memilih tagar sampai lima tagar untuk ditampilkan di profil Kamu. Ini terpisah dari bio kamu sehingga kamu bisa miliki lebih banyak karakter yang tersisa untuk digunakan.
- Fokus pada pengikut. Pada Mode Pembuat, profil kamu menampilkan jumlah pengikut secara default. Hal ini akan memudahkan pengguna lain untuk melihat bahwa kamu memiliki otoritas dan audiens di jejaring sosial. Siapa pun yang mengunjungi profil kamu akan diminta untuk mengikuti kamu, untuk bisa tetap terhubung.
- Konten diprioritaskan. Urutan kotak di halaman profil kamu akan berubah. Postingan Aktivitas dan fitur kamu akan muncul pada bagian Tentang kamu sehingga orang-orang langsung diarahkan ke konten kamu. Bagian Aktivitas kamu juga akan fokus pada posting kamu, tidak termasuk suka, reaksi, dan komentar kamu.
- Video Profile. Jika kamu ingin membuat dampak yang lebih besar, tambahkan video ke profil kamu. Kamu tidak memerlukan Mode Pembuat untuk melakukan ini, meskipun kamu perlu menggunakan aplikasi seluler untuk membuka website pada desktop.
Setelah kamu merekam video profil, Kamu akan melihat lingkaran biru di sekitar foto profil kamu. Sehingga pengguna lain akan secara otomatis melihat pratinjau video selama 3 detik dan mereka bisa mengetuk untuk melihat lebih detail.
Gunakan video profil kamu sebagai saluran konten lain di jejaring sosial. Kamu bisa menyegarkannya atau me-refresh secara teratur dengan topik atau informasi baru. Saat kamu mengetuk untuk menambahkan video profil, LinkedIn bahkan menawarkan serangkaian petunjuk untuk membantu kamu untuk memulai. Gunakan ini sebagai titik awal untuk sebuah ide konten!
#4: Topik Membangun Strategi Konten LinkedIn
Selanjutnya mari kita pelajari lebih dalam tentang bagaimana membangun topik konten di LinkedIn kamu. Yang harus kamu lakukan adalah memposting konten kamu secara teratur dan sering di LinkedIn, dan merespon atau menanggapi komentar-komentar yang masuk secara aktif. Tapi kamu apakah sudah tau postingan yang seperti apa yang bisa menggugah keterlibatan?
Berikut adalah contoh jadwal konten posting dengan berbagai cerita berbeda yang dijual:
- Senin: Kebanyakan orang ingin selingan di hari Senin! untuk itu kamu bisa bagikan kenangan, kisah pribadi tentang bagaimana mengatasi masalah, atau bahkan kamu bisa menginspirasi melalui pengalaman kamu yang kamu temukan selama akhir pekan.
- Selasa: Pekerjaan sekarang telah dimulai dengan serius. Bantu pengikut kamu dengan tips dan trik yang dapat ditindaklanjuti.
- Rabu: Saatnya untuk lebih detail. Bagikan lebih banyak ide dan saran untuk pembuat konten lain. Kali ini, ceritakan bagaimana kamu menemukan jawabannya. Di mana kamu mendapatkan ide? Bagaimana kamu membuatnya bekerja?
- Kamis: Fokus pada kisah inti merek kamu. Ingatkan orang-orang tentang misi kamu dan layanan atau pengetahuan yang kamu tawarkan.
- Jumat: Hampir akhir pekan dan orang-orang siap untuk bersantai. Ceritakan kisah tentang komunitas kamu: rekomendasikan orang-orang untuk mengikuti, membagikan postingan favorit, atau memberi sapaan kepada pemberi komentar kamu yang terbaik pada minggu ini.
Jika kamu ingin memposting di akhir pekan, Kamu bisa mengambil pendekatan yang lebih santai. Sabtu dan Minggu merupakan hari yang baik untuk bereksperimen dengan format dan topik baru di luar niche kamu yang biasa.
Tujuannya adalah untuk membagikan konten yang selalu menarik tetapi dengan variasi yang cukup untuk membuat semuanya tetap menarik. Sebelum kamu menyadarinya, orang-orang akan melihat benang merah dari sebuah komentar di Jumat reguler kamu sehingga menjadi bersemangat untuk mencoba tip dan trik di hari Selasa kamu.
3 Format Konten LinkedIn Berkinerja Terbaik
Seperti yang kita ketahui bahwa LinkedIn merupakan jejaring sosial yang sangat berfokus pada teks. Namun demikian posting teks bukan bukan berarti menjadi satu-satunya jenis konten yang bisa kamu bagikan. Karena di konten LinkedIn juga ada format Video dan postingan carousel yang juga cukup populer di kalangan kreator dan penonton.
Dan berikut adalah beberapa tips untuk kamu bisa membuat konten dengan cepat, mudah dan lebih menarik,yang bisa kamu buat baik itu konten yang ditulis, difilmkan, atau dikuratori.
Konten Berformat Panjang: Postingan Teks
Postingan pada LinkedIn cenderung memiliki format panjang. Dan itu menjadi salah satu kekuatan terbesar LinkedIn.
Dan cara mainnya adalah, Saat kamu menargetkan sekitar 700-1.300 karakter. Itu artinya, hampir 10X lebih lama dari membaca postingan di tweeter.
Bagi postingan kamu menjadi lima atau enam paragraf. Dan setiap paragraf tidak boleh lebih dari beberapa baris agar mudah dibaca.
Saat kamu membuat draf postingan, silahkan kamu baca kembali dan periksa apakah kamu menemukan kalimat yang paling penting. Kebanyakan, orang meletakkan poin kunci di akhir postingan namun hal itu bisa kamu kaitkan atau diarahkan ke paragraf pertama.
Mulailah dengan mengkaitkan kata yang menunjukan ke topik kemudian isi latar belakang pada paragraf yang tersisa. Jika kamu membuat orang penasaran, maka mereka cenderung akan mengklik "Lihat Selengkapnya".
Pengait ini bisa menjadi tip penting, pertanyaan pembuka percakapan, atau bahkan pernyataan kontroversial. Ingat, tujuan kamu adalah ingin membuat orang berbicara di komentar!
Video
Video mreupakan format yang berkembang di LinkedIn. Format ini membawa gaya konten yang sedikit berbeda ke platform. Sama halnya seperti postingan dalam bentuk teks, video Kamu juga harus dimulai dengan sebuah kail atau pengait. Sisa video harus lebih padat dan tajam daripada postingan teks. Akan tetapi tetap sederhana, pendek, dan manis.
Seperti halnya media sosial yang lainnya, format video yang paling populer adalah yang berbentu vertikal dan lurus ke kamera. Karena dengan begitu kamu bisa menyampaikan pesan dengan santai dan banyak bicara; kamu tidak perlu khawatir tentang nilai atau biaya produksi yang tinggi.
Konten video yang paling efektif adalah konten video yang berdurasi di bawah 30 detik. Meskipun kamu bisa memposting video yang lebih panjang, kamu akan lebih sulit untuk mempertahankan pemirsa dan bertentangan dengan tren konten. Tujuan kamu adalah memaksimalkan reaksi, komentar, dan kesan, untuk itu upayakan agar kamu bisa menahan perhatian selama beberapa menit setiap kali.
Jika kamu membuat lebih banyak video tentunya kamu akan merasa sulit, Akan tetapi kamu bisa menggunakan kembali konten video dari platform lain. Format video memang tergolong masih cukup baru untuk pembuat LinkedIn, sehingga saat kamu berbagi konten video, maka konten kamu akan lebih menonjol.
Gambar Korasel (image carousels)
Gambar korasel merupakan format konten yang serbaguna yang bisa di jadikan konten di LinkedIn. Kamu bisa menggunakan gambar korasel untuk berbagi:
- Urutan foto yang menceritakan sebuah cerita
- Dek slide yang mempromosikan bisnis kamu
- Tangkapan layar komentar dari kiriman kamu
- Tangkapan layar postingan dari jejaring sosial lain
Jangan takut untuk menggunakan kembali konten seperti komentar dan utas tweet. Mereka menunjukkan bahwa kamu memiliki audiens LinkedIn yang berkembang di berbagai platform media sosial dan mereka sering kali menjadi pembuka percakapan yang hebat.
Tidak ada komentar untuk "Cara Membuat Konten di LinkedIn"
Posting Komentar